Sejumlah tamu undangan memenuhi Kongres Pemilihan Pengurus PSSI periode 2011-2015, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (20/5). Kongres PSSI ini telah resmi di buka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng. TEMPO/Aditia Noviansyah
Wali Kota Surakarta Joko Widodo mengaku sudah beberapa kali mengutarakan niat menjadi tuan rumah Kongres PSSI kepada Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar. "Kalau lobi ke Pak Agum sudah. Sekarang yang pengajuan resminya," terang Joko kepada wartawan, Ahad, 5 Juni 2011 pagi.
Surat pengajuan resmi rencananya dibawa Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo, yang juga menjadi anggota Komite Normalisasi. "Besok saya bawa saat rapat di Senayan," ujar Hadi dalam kesempatan yang sama.
Dia mendukung langkah Joko agar Kongres PSSI digelar di Surakarta. Sebab, Surakarta tidak punya kepentingan apa pun dalam kongres. PSSI Surakarta tidak punya hak suara dalam kongres setelah kepengurusannya dibekukan Ketua Umum PSSI sebelumnya, Nurdin Halid. "Rasanya memang lebih baik digelar di Surakarta," lanjutnya.
Joko mengatakan alasan pengajuan diri menjadi tuan rumah itu karena keyakinannya bahwa suatu acara yang digelar di Surakarta akan berlangsung baik. "Apalagi sejarah PSSI juga bermula di kota ini," ujarnya.
Dia juga tidak takut dengan kemungkinan terulangnya kericuhan seperti kongres sebelumnya di Jakarta. "Kami punya manajemen keamanan yang baik. Kalau tidak punya, tidak mungkin berani ditarik ke sini," tambahnya.
Dari sisi fasilitas, dia menyebut bahwa Surakarta sudah memadai. Misalnya, ruang pertemuan untuk ribuan orang, kamar, dan beragam kuliner yang akan memanjakan peserta.