Persipura tetap mendukung terwujudnya kongres yang aman, lancar, dan beretika. “Kami meminta agar tidak lagi ada perlawanan kepada FIFA, jangan ada juga pihak yang bertentangan. Mari kita jalan dengan satu tujuan untuk membangkitkan sepak bola nasional,” kata Robert Kambu, 31 Mei 2011.
Upaya segelintir orang agar calonnya dimasukkan dalam kongres akan berakibat fatal bagi persepakbolaan Tanah Air. Menurutnya, usaha itu sudah tidak direstui masyarakat Indonesia lagi. “Kita lupakan saja peristiwa kongres kemarin. Ini saatnya Pak Agum Gumelar membuat kongres yang betul-betul ada hasilnya, jangan ikut keinginan yang tidak-tidak,” katanya.
Persipura mengajak seluruh klub pemegang hak suara tidak terpancing dengan iming-iming untuk mengangkat nama calon yang tidak lolos. Ia memandang, apa yang diputuskan FIFA sudah final dan harus ditaati. “Kami menghargai semua usaha kelompok. Tujuan mereka sama baiknya, tapi ada aturan yang harus diikuti. Saya kira kita jalan sesuai dengan regulasi yang ada saja.”
Baginya, Kongres Luar Biasa sebelum 30 Juni nanti untuk memilih Komite Eksekutif PSSI, ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite selayaknya digelar di tempat netral atau dengan pengamanan ketat. “Ya, maksudnya supaya tidak ada lagi gerakan tambahan seperti di kongres lalu.”
Putusan FIFA dikeluarkan setelah usaha dari Komite Normalisasi yang melaporkan kondisi sepak bola Indonesia dan hasil kongres 20 Mei lalu. Usaha Agum Gumelar itu mendapat respons positif dari Persipura. “Kami berterima kasih banyak sama beliau, ia orang yang luar biasa,” kata Kambu.
